Ritual-Ritual Pernikahan Tradisional Masyarakat Tionghoa Indonesia

Mengenal Ritual Pernikahan Tradisional Masyarakat Tionghoa Indonesia

Pernikahan bukan hanya soal pernikahan itu sendiri, tapi juga tentang tradisi yang mengiringinya. Masyarakat Tionghoa Indonesia memiliki ritual pernikahan yang unik dan sarat makna. "Ritual pernikahan Tionghoa bukan hanya soal merayakan persatuan dua individu, tapi juga menghormati warisan budaya dan menghargai leluhur," kata Dr. Lim Kian Hock, seorang ahli budaya Tionghoa dari Universitas Negeri Jakarta.

Ritual pernikahan masyarakat Tionghoa Indonesia mencakup beberapa tahapan penting. Di antaranya adalah lamaran, penentuan tanggal pernikahan berdasarkan kalender Tionghoa, upacara teh, dan perarakan pengantin. Setiap tahapan ini memiliki makna dan simbolisme tersendiri.

Lamaran, misalnya, bukan hanya sebagai tanda pengakuan hubungan, tapi juga sebagai ungkapan hormat calon pengantin pria kepada keluarga calon pengantin wanita. Penentuan tanggal pernikahan berdasarkan kalender Tionghoa percaya bahwa hari yang baik akan membawa keberuntungan dan kesuksesan bagi pasangan. Upacara teh adalah saat pengantin memberi hormat kepada leluhur dan orang tua mereka dengan menyajikan teh. Sementara perarakan pengantin melambangkan perjalanan pengantin wanita ke rumah suaminya.

Bagaimana Pelaksanaan Ritual Pernikahan Tradisional Masyarakat Tionghoa Indonesia

Pelaksanaan ritual pernikahan tradisional masyarakat Tionghoa Indonesia dimulai dengan lamaran. Lamaran ini biasanya dilakukan oleh keluarga pengantin pria yang membawa hadiah ke rumah pengantin wanita. Menurut Yenni Tjhin, seorang penulis dan peneliti budaya Tionghoa, “hadiah ini bervariasi, mulai dari perhiasan, buah, sampai babi panggang, simbolisasi dari prospek kehidupan yang baik dan kesejahteraan.”

Setelah lamaran, dilakukan penentuan tanggal pernikahan berdasarkan kalender Tionghoa. Proses ini melibatkan peramal atau biksu untuk memilih tanggal yang paling menguntungkan. Selanjutnya, upacara teh dilakukan pada hari pernikahan. Dalam upacara ini, pengantin pria dan wanita mengenakan pakaian tradisional Tionghoa dan menyajikan teh kepada leluhur dan orang tua mereka sebagai tanda penghormatan.

Perarakan pengantin menjadi penutup rangkaian ritual pernikahan. Pengantin wanita ditemani oleh pengiring pengantin, berjalan menuju rumah pengantin pria. Adapun, perarakan ini diiringi oleh musik dan tarian tradisional, menciptakan suasana penuh kegembiraan.

Dalam setiap tahapannya, ritual pernikahan tradisional masyarakat Tionghoa Indonesia bukan hanya soal menjalankan tradisi, tapi juga tentang menghargai dan menghormati warisan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur mereka. Itu sebabnya, meski modernisasi terus berlangsung, ritual ini tetap bertahan dan dijaga kelestariannya oleh masyarakat Tionghoa Indonesia.